Dari Pembulian, Cinta Seorang Sahabat pun Datang
Judul : Dari Pembulian, Cinta Seorang Sahabat pun Datang
Pengarang : Silvia Khaerunnisa
Dari Pembulian, Cinta Seorang Sahabat pun Datang
Pagi pun tiba, menyinari setiap pagi, ada cewe lahir yang lahirnya di kampung, tetapi dia sekolah di kota gara-gara dia mendapatkan beasiswa, namanya Lena, Lena memang bukan orang yang kaya raya, tetapi hati Lena lebih kaya di banding orang-orang yang sering menghina Lena, Lena menduduki kelas 1 SMA, Lena mempunyai sahabat-sahabat yang baik sama Lena, dan suka menolong Lena disaat Lena membutuhkan mereka, yang pertama namanya Rifki, dia salah satu orang yang bisa ngertiin Lena di manapun Lena berada, yang ke dua namanya Rifa, dia orang nya baik, tapi sayangnya kalau misalnya dia marah, marahnya dia gaakan bisa ketolong sama siapa pun itu, yang ketiga namanya Rafa, dia anak orang kaya, tetapi sekaya-kayanya dia, dia mempunyai hati yang tulus.
Lena memang orangnya sering di buli sama siapa pun itu, tapi Lena bisa menahan rasa sakitnya itu tanpa sepengetahuan sahabat-sahabat nya lena. Lena juga mempunyai teman, walaupun teman-teman Lena kali ini jahat, tetapi Lena selalu baik kepada mereka. Yang pertama namanya Sarah, Sarah adalah ketua geng yang terhitz di sekolah nya, dia juga banyak penggemarnya, tetapi hati dia tidak sebanding dengan berapa banyak penggemarnya. Yang kedua namanya Marisa, dia termasuk anak geng Sarah juga, memang dia orang kaya, tapi dia tidak pernah baik sama siapun, walaupun ada orang yang membutuhkan hartanya, walaupun hanya sedikit. Yang ketiga namanya Keti, dia orangnya baik, tapi dengan salahnya pergaulan, dia bisa berubah menjadi jahat tanpa sepengetahuan orang tuanya. Yang ke empat namanya Nida, dia orangnya suka makan, tapi dia sebenernya baik, tapi dia malu, kalau dia berbuat baik sama orang, karena yang dia takuti adalah seperti nasib nya “Lena” selalu di Bully orang.
Mereka semua adalah teman-teman Lena, dan juga mereka semua bukan hanya sekedar teman, mereka semua juga sekelas di sekolahan mereka.
Saat Lena melewati tangga sekolahannya, tiba-tiba
Sarah : “ehh.. ada anak cupu lewat nih” (sambil melirik Lena)
Nida : “ups.. wkwkwkw” (Nida ketawa kencang sekali di mata Lena)
Keti : “kok si cupu lewat bau yah?”
Nida : “dia gamandi kali yah? Wkwkw”
Marisa : “wkwkw, gapunya wc kan dia mah, mandinya aja di Empang, wkwkwk”
Lena : “astagfirullah Halazim”
Sarah : “emang kita setan apa, sampe-sampe di istigfarin” (sambil melirik Lena)
Lena : “bukan gitu, tapi kalian itu gaboleh menghina sesama muslim”
Keti : “gaboleh menghina sesama muslim? Apa Lo yang gak mau di hina?wkwk”
Nida : “wkwkwk”
Lena : “permisi” (sambil menangis)
Nida : “ehh Lo gak sopan banget sih, kita di lewatin gitu aja!”
Lena : “maafin saya, saya duluan yah, Assalamualaikum” (sambil menunduk)
Sarah : “waalaikuk salam” (sambil melirik Lena)
Setibanya di kelas tiba-tiba
Rifki : “Len...Len.. kamu kenapa?”
Rafa : “iya Len, kamu kenapa?”
Lena : “aku gak papa kok?” (sambil tersenyum)
Rifki : “kamu gak di apa-apain sama geng nya Sarah kan?”
Rifa : “sarah? Maksudnya?” (Rifa bingung)
Rifki : “iya Sarah!! mereka kan suka banget gangguin Lena!”
Rafa : “iya sih bener juga!” (Rafa pun percaya)
Lena : “nggk... Nggk. Aku gak papa kok!”
Rifki : “beneran?”
Lena : “iya beneran!” (sambil tersenyum)
Rifa : “ yaudah ayo Len, kita duduk dulu”
Lena : “iya Rif”
Saat mereka duduk, tiba-tiba geng nya Sarah pun datang menghampiri Rafa
Sarah : “ehh bebef Rafa” (sambil memegang tangannya Rafa)
Rafa : “kamu apa sih, lepasin!” (sambil melepaskan pegangan nya)
Sarah : “bebef Rafa kok gitu sih!”
Rafa : “PERGI!!” (berteriak di depan Rafa)
Sarah : “tapi bef, aku kan pengen sama kamu!” (sambil memegang tangannya lagi)
Rafa : “kalo kamu sayang sama aku kamu pasti nurut apa kata aku, dan sekarang pergi!”
Sarah : “yaudah deh, demi bebef Rafa aku pergi, bye bebef, emuachh...”
Rifki : “ihh pirus.wkwkwkw” (Rifki ketawa kencang)
Lena : “ehh Rif, gaboleh gitu sama orang!”
Rifki : “ehh Len, maafin Rifki yah” (sambil tersenyum)
Lena : “minta maaf bukan sama aku, tapi sama Allah” (sambil tersenyum menatap Rifki)
Rifki : “ya Allah maafin, Rifki, Rifki tadi khilaf ya Allah” (Rifki pun berdoa)
Lena : “amin”
Rafa : “amin”
Rifa : “ amin”
Setelah berjalannya waktu belajar, akhirnya bel pulang pun menyala, tiba-tiba
Rafa : “len, kamu mau pulang bareng aku gak?”
Lena : “gausah Raf, gausah repot-repot,aku jalan kaki aja sama Rifa” (sambil melirik Rifa)
Rifa : “iya Raf, kalau Lena ikut kamu, aku sendiri dong” (Rifa cemberut)
Rifki : “wkwkwk jomblo” (Rifki menertawakan Rifa)
Rifa : “kaya yang gak jomblo aja!” (sambil melirik Rifki)
Rifki : “emang aku sekarang jomblo, tapi nanti nggk,wkwkw”
Rifa: “emang ada cewe yang mau sama kamu!wkwkw”
Lena : “udah-udahh, jangan berantem Mulu, nanti jodoh loh” (Lena tersenyum)
Rafa : “amin”
Rifa : “ih Lena, Rafa, amit-amit lah ihh” (tifa cemberut(
Rifki : “ihh aku ogah sama kamu mah!”
Rifa : “barina”
Lena : “udah hey, yu Rif kita pulang”
Rifki : “kamu ajak aku pulang bareng len?” (Rifki senang)
Rifa : “Rifa yahh... Bukan Rifki... Helowwww”
Lena : “tapi kalau Rifki mau bareng kita juga gapapa kok, ayo”
Rifki : “wkwkw.. denger tuh Rifa! Wkwkw”
Rafa : “yaudah dari pada kalian ribut Mulu, aku pulang duluan yah, dah Lena, hati-hati yahh, seeyou” (sambil tersenyum menatapnya)
Lena : “iya Rafa, kamu juga hati-hati yah, Assalamualaikum”
Rafa : “eh iya Len, waalaikum salam”
Lena : “yaudah ayoah pulang, takut keburu ujan”
Rifa : “yo ah Len”
Rifki : “aku boleh bareng kalian kan!”
Rifa : “GAK!”
Lena : “ehh Rif gaboleh gitu, boleh kok Rif” (sambil tersenyum)
Rifki : “wlee”
Seperjalanan mereka pulang tiba-tiba hujan pun menghampiri mereka bertiga,
Rifa : “eh..ehh.. hujan.. gimana dong!” (Rifa nampak Bingung)
Lena : “kita diam dulu di sana yah”
Rifa : “tapi kan di sana masih jauh”
Lena : “yaudah mau dimana?”
Rifki : “disiti aja Len!” (nunjuk ke pohon besar)
Lena : “yaudah ayo”
Mereka bertiga pun berlari menghampiri pohor tersebut,
Rifa : “ihhh... Baju aku basahh... Ahhh...” (sambil cemberut)
Setelah sekian lama Rifa mengoces, tiba-tiba
Rafa : “ehh.. kalian lagi ngapain?”
Lena : “kita lagi nunggu ujan Raf”
Rafa : “ujan aja di tungguin masa aku nggk Len!” (sambil bicara pelan)
Lena : “kamu bilang apa Raf? Maaf aku gadenger” (sambil bingung)
Rafa : “gapapa kok” (sambil tersenyum)
Rifa : “Raf, anterin dulu Lena pulang Raf, kasian Lena kedinginan”
Rafa : “Len! Ayo pulang bareng aku!” (Rafa pun turun dari mobilnya untuk menjemput Lena)
Lena : “tapi Rifa, Rifki, kalian gimana?” (Lena bingung)
Rifki : “kita gapapa kok Len”
Rafa : “yaudah Len ayo!”
Lena : “ayo”
Rafa : “yakin kalian gaakan ikut?”
Rifa : “gak ah Raf, kita gamau jadi nyamuk, iya kan Rif?”
Rifki : “iya.wkwkw”
Rafa : “ehh apaan sih kalian. Yaudah kita duluan yah”
Rifa : “iyaiya”
Lena : “assalamualaikum”
Rifki : “waalaikum salam”
Setelah Rafa dan Lena pergi, tiba-tiba Rifa kedinginan dan Rifki pun khawatir
Rifki : “eh.. kamu sakit?”
Rifa : “aku gapapa kok”
Rifki : “ehh.. Rif tangan kamu dingin banget!” (sambil memakaikan jaket kepada Rifa)
Rifa : “rifki gausah, jaketnya kamu pake yah, kamu juga kan dingin!” (sambil melepas jaketnya)
Rifki : “gak Rif, nihh pake yahh gpp kok” (sambil memakaikannya kembali)
Rifa : “tapi Rif?” (Sambil menatap Rifki)
Rifki : “gak rif, kamu segalanya buat aku” (sambil memegang tangannya Rifa yang kedinginan)
Rifa : “maksudnya?”
Rifki : “nggk deh nggk” (Rifki bingung menjawab pertanyaan Rifa)
Setalah ujan reda, akhirnya mereka pun pulang,
Rifki : “alhamdulilah, hujannya reda”
Rifa : “iya Alhamdulillah rifki!”
Rifki : “yaudah Rifa, aku anter kamu pulang yah?”
Rifa : “tapi....?”
Rifki : “gausah tapi tapian, ayo!” (Rifki pun mengangkat tubuh Rifa)
Dan setelah Rifki mengantarkan Rifa pulang, dan Rifki pun merasakan perasaan yang aneh dengan dia!
Rifki : “aku kenapa sih! Kok tiba-tiba gini sih di depan Rifa? Apa aku suka?” (Rifki bingung)
Rifki : “ihh tapi nggk dehh, gamungkin aku suka sama dia!, Lagian dia kan benci sama aku!” (Rifki cemberut)
Tidak lama kemudian tiba-tiba Rafa datang,
Rafa : “Rifki? Kamu waras kan?” (sambil memegang jidat Rifki)
Rifki : “ehh kamu apaan sihh, orang aku waras” (sambil melepaskan tangannya Rafa)
Rafa : “kamu suka ya sama Rifa?wkwk”
Rifki : “ehh... Apa sih” (sambil malu-malu)
Rafa : “udah ketauan kali...”
Rifki : “kamu jangan bilang siapa-siapa yah, apalagi Rifa!”
Rafa : “iya siap”
Setelah mereka berbincang cukup lama, tiba-tiba mereka pulang ke rumah mereka masing-masing, dan dengan berjalannya waktu pagi pun tiba, setibanya di sekolah,
Lena: “assalamualaikum”
Rifki : “waalaikum salam Len, Len, Rifa mana?”
Lena : “Rifa mungkin belum berangkat”
Rafa : “deuh.. nanyain Rifa.. asa tumben,wkwk”
Rifki : “ih apasih Rafa”
Tidak lama kemudian Rifa pun datang,
Rifa : “assalamualaikum”
Lena : “waalaikum salam, ini Rifa!”
Rifa : “emangnya ada apa ya Len?” (Rifa Bingung)
Lena : “tadi Rifki tanyain kamu”
Rifa : “oh..iya.. Rifki, ini jaket kamu, makasih yah buat jaketnya” (sambil tersenyum)
Rifki : “iya Rifa sama-sama”
Rifa : “oh.. iya tadi kan kata Lena kamu tanyain aku, ada apa ya?!”
Rafa : “Rifa si Rifki teh suka sama kamu,wkwkw!”
Rifa : “suka!”
Rifki : “umm.. iya Rif, maaf aku jadi suka sama kamu”
Rifa : “iya gapapa kok Rifki, kan kalau suka itu gadi larang”
Rifki : “iya Rifa, tapi aku selalu inget kamu terus, aku gatau, kenapa aku sekarang jadi kaya gini!”
Rifa : “jadi kamu suka kangen aku?!” (sambil ketawa)
Rifki : “iya.. tapi kok kamu malah ketawa?”
Rifa : “kangen sama seseorang itu gaada salah nya kok Rifki”
Rifki : “yaa.. terus aku gimana?”
Rifa : “kita gak gimana-gimana kok, aku lebih nyaman sama kamu jadi sahabat, soalnya kalau kita pacaran, aku takut, kalau ujung-ujungnya kita harus pisah, aku gak sanggup Rifki”
Rifki : “iya aku ngerti Rifa, maafin aku yah, udah punya perasaan gini sama kamu”
Rifa : “iya gapapa kok Rifki, aku malahan seneng kamu bisa jujur sama aku”
Rifki : “makasih udah jadi sahabat baik aku, maafin aku suka jahat sama kamu”
Rifa : “iya gapapa” (sambil tersenyum)
Rafa : “eh.. eh.. Lena, kita disini dari tadi jadi nyamuk deh perasaan,wkwk”
Lena : “iya nih..wkwk”
Rifa : “ihh kalian apaan sih!” (sambil ketawa)
Rafa : “udah ahh udahhh, jangan pacaran dulu sekarang mah, kita fokus dulu belajar!”
Lena : “iya bener kaya Rafa, kita harus fokus dulu belajar karena, belajarlah yang akan membawa kita kedepannya!”
Rifki : “iya Bu haji, pak haji,wkwk”
Tamat
Komentar
Posting Komentar