Kisah Putri, Naila, dan Rafa


Judul  : Kisah Putri, Naila, dan Rafa
Pengarang : Silvia Khaerunnisa



Kisah Putri, Naila, dan Rafa

     Pada suatu hari, tinggallah seorang anak perempuan yang cantik, dia bernama Putri, Putri orangnya sangat sederhana, dan dia suka menolong sesama orang, juga hatinya tak pernah iri jika melihat orang yang kaya dibandingkan dirinya. Putri memiliki keluarga utuh dari Ibu Tuti dan Bapak Budi, mereka sayang mencintai Putri, karena Putri adalah anak mereka satu-satunya.
     Suatu hari, waktunya Putri sekolah, Putri bersekolah dengan mengawali harinya dengan senyuman. Sepanjang perjalanan ke sekolah, tiba-tiba baju putri kotor, gara-gara ada mobil yang gak sengaja lewat melewati dirinya, tanpa sepengetahuan pemilik mobil tersebut, dan di situpun Putri nampak kebingungan, dia harus gimana pergi ke sekolah jika pakaian dia kotor dengan air jalanan.
     Tak disengaja, teman Putri yang bernama Naila pun lewat dan dia melihat Putri seperti sedang kesedihan di pinggir jalan, dan dia menyempatkan untuk berhenti sejenak, untuk menanyakan kabar Putri,
Naila : “assalamu alaikum, Putri”
Putri : “waalaikum salam” (sambil menundukkan kepala)
Naila : “kamu kenapa put?” (Naila heran)
Putri : “saya gapapa kok Naila” (sambil tersenyum)
Naila : “gapapa gimana? Kok baju kamu kotor?”
Putri : “iya, tapi gapapa kok”
Naila : “kamu sama siapa? Bilang sama aku”
Putri : “aku ga sama siapa-siapa kok Naila, makasih yah”
Naila : “makasih buat?”
Putri : “makasih udah mau jadi sahabat yang baik buat aku”
Naila : “iya put sama-sama”
Putri : “yaudah Naila, kamu segera kesekolah, udah mau jam 07.00!”
Naila : “gak put, aku mau barengan sama kamu!”
Putri : “tapi kan pakaian aku kotor” (Putri sedih)
Naila : “nih, aku bawa jaket! Kamu pake yah!” (sambil membuka tas nya dan tersenyum)
Putri : “beneran gapapa jaketnya aku pake?”
Naila : “iya gapapa, yu kita berangkat”
Putri : “ayo” (sambil tersenyum menatap Naila)
     Sesampainya di sekolah, tiba-tiba Putri berhenti
Naila : “put? Kamu kenapa?” (Naila heran)
Putri : “mobil ini?”
Naila : “mobil? Mobil ini kenapa put?”
Putri : “mobil ini yang tadi siram air ke aku!”
Naila : “oh jadi yang kotorin kamu mobil ini!”
Putri : “iya.. tapi gapapa lah, mungkin dia gak sengaja” (sambil tersenyum)
Naila : “oh iya iya”
Putri : “iya ayo masuk kelas”
Naila : “oh iya ayo!” (sambil melirik Putri)
     Sesampainya di kelas tiba-tiba,
Naila : “hey! Rafa!!”
Rafa : “apa lo?!”
Naila : “lo yang kotorin baju Putri, sekarang Lo harus minta maaf sama Putri!”
Rafa : “gue minta maaf?”
Naila : “iyalah”
Rafa : “sorry yah, gue gak mau!” (sambil melirik gaya Naila)
Naila : “dasar pengecut!”
Rafa : “apa Lo bilang?!” (Rafa mulai marah)
Naila : “PENGECUT!!” (Naila bicara jelas di depan mata Rafa)
Rafa : “jangan macem-macem ya sama gue!” (samb memukul meja)
Naila : “bodo amat, gue gue elo elo!”
Rafa : “gue disini bukannya gak berani sama Lo, tapi gue takut kalau Lo nangis terus bilang sama Mama Lo *mama.. aku di tangisin sama Rafa* wkwk!!” (Rafa ketawa sepuas-puasnya)
Naila : ”heee... Lo bilang gitu aja sama gue udah kaya pengecut tau gak?!”
Rafa : “lo udah 2 kali bilang *pengecut* yah ke gue!”
Naila : “ya hak gue lah, apa urusannya sama Lo!”
     Tiba-tiba Putri datang,
Putri : “udah-udah, kalian kenapa sih?”
Naila : “ehh put asal Lo tau yah, yang tadi nyiram Lo pake air tuh dia!” (sambil nunjuk Rafa)
Rafa : “ya terus!” (Rafa merasa kalau dia urang yang paling hebat di antara yang lainnya)
Naila : “eh.. Lo diem yah, jangan banyak bacot!” (Naila semangkin marah besar kepada Rafa)
Putri : “udah-udah Naila, aku gapapa kok, mungkin Rafa gak sengaja lakuin itu sama aku” (Putri sabar)
Rafa : “huhhh.. denger Lo!”
Naila : “kok Lo belain dia sih bukan gue! Sahabat lo tuh dua apa gue sih?!” (Naila menangis)
Putri : “naila, kita disini bukan saat nya memilih sahabat atau bukan!! Tapi aku disini cuman gamau kamu punya masalah sama Rafa cuman gara-gara baju aku jadi kotor!”
Rafa : “baju Lo kotor put?” (Rafa bertanya)
Putri : “iya Raf, tapi gapapa kok!”
Rafa : “maaf yah, tadi gue kira omongan Naila itu boong!”
Naila : “eh jadi Lo ngira gue boong hah!”
Putri : “iya gapapa Raf, maafin Naila juga yah, kalau misalnya omongannya ada yang gak enak di hati kamu” (sambil tersenyum menatap Rafa)
....
     Setelah pembicaraan mereka selesai tiba-tiba Istirahat pun berlaku,
Naila : “put jajan yu?”
Putri : “boleh, bentar yah!” (sambil membersihkan tempat belajar nya)
Naila : “iya put sok aja”
Putri : “udah kok, ayo!”
Naila : “ayo”
     Setelah istirahat selesai, dan akhirnya pulang sekolah pun menghampiri mereka,
Rafa : “Putri!”
Putri : “assalamu alaikum Rafa!”
Rafa : “waalaikum salam put!”
Putri : “ada apa Raf?!”
Rafa : “ummm, gue suka sama lo!” (Rafa deg-degan menyampaikan ucapan ini)
Putri : “kamu bener?!”
Rafa : “bener lah”
     Tiba-tiba Naila datang dan,
Naila : “jangan put, dia boong!”
Rafa : “lo lagi Lo lagi”
Naila : “ehhh hak gue dong!”
Rafa : terserah Lo”
Putri : “udah-udah! Mau sampe kapan kalian mau marahan, udah-udah sekarang mah ayo baikan!” (sambil memegang tangan Naila)
Rafa : “tapi gue gamau put, kalau baikan sama orang aneh kaya dia!” (sambil melirik Naila)
Naila : “aneh-aneh, Lo kali yang aneh bukan gue!”
Rafa : “ehh malah nyokot lagi!”
Naila : “hak-hak gue dong!”
Putri : “STOP!!” (Putri berteriak)
     Naila dan Rafa diam saat mendengar suara Putri yang keras di telinga mereka,
Putri : “udah kan marahannya? Sekarang ayo baikan!”
Naila : “tapi gue gak salah put, dia tuh yang salah!” (sambil menunjuk Rafa)
Rafa : “ehh apaan sih lo, malah nunjuk-nunjuk gue!”
Naila : “lah emang Lo yang salah kan!”
Rafa : “lo!”
Naila : “elo!”
     Putri pun pergi meninggalkan mereka, dan Naila pun mengejar nya
Naila : “put...Putri!” (Naila berkata kencang)
Putri : “apa Naila?”
Naila : “kamu marah sama aku?!”
Putri : “nggk kok Naila, aku gamarah sama kamu” (sambil tersenyum)
Naila : “kalo gamarah, kenapa kamu pergi?!”
Putri : “aku cuman gamau ganggu kalian aja!”
Naila : “kalian?!” (Naila heran)
Putri : “iya kalian”
Naila : “maksud kamu, aku sama Rafa?”
Putri : “iya”
Naila : “ih amit-amit put”
Putri : “loh kenapa? Dia kan baik”
Naila : “eh put, kalau dia baik, dia tadi bakalan ngalah, bukannya gini!”
Putri : “wkwkwkw” (Putri pun ketawa kencang)
Naila : “kamu kok ketawa sih put!” (Naila sebel melihat Putri ketawa)
Putri : “nggk gak papa, yo kita pulang”
Naila : “ayo put!”
     Seperjalanan pulang, tiba-tiba
Rafa : “hai put”
Putri : “assalamu alaikum Rafa” (sambil tersenyum)
Rafa : “hmm.. waalaikum salam” (membalas senyum Putri)
Putri : “ada apa Raf?”
Rafa : “umm.. put, Lo pulang bareng gue aja yah, jangan bareng orang aneh!”
Naila : “ehh Lo apaan sih!”
Rafa : “idihh, siapa eloh!”
Naila : “put! Put! Yuah” (Naila mengajak Putri untuk pergi)
Rafa : “ehh put bentar!” (Rafa pun menghentikan mereka untuk pergi)
Putri : “kenapa raf?”
Rafa : “Lo kan belum jawab pertanyaan gue!”
Naila : “udah put gue aja yang jawab! *Jawabannya gamau*!” (sambil menarik Putri pergi)
Putri : “assalamu alaikum Rafa” (sambil tangannya di pegang Naila)
Rafa : “waalaikum salam”
     Sesampainya di rumah, tiba-tiba Rafa mengajak Putri untuk ketemuan nanti sore di taman, dan putri memberi tahu Naila soal ini, sore pun tiba, dan putri pergi untuk menemui Rafa
Putri : “assalamu allaikum Raf?”
Rafa : “waalaikum salam put”
Putri : “udah nunggu lama yah?”
Rafa : “nggk kok put, baru aja Dateng”
Putri : “oh iya.. ada apa Raf, kamu ngajak ketemuan?” (Putri bingung)
Rafa : “gue mau minta bantuan sama Lo put!”
Putri : “bantuan apa Raf?”
Rafa : “gue sebenernya...”
Putri : “sebenernya apa?
Rafa : “gue sebenarnya suka sama Naila, tapi gue gak yakin kalau Naila suka sama gue!”
Putri : “kamu suka sama Naila?”
Rafa : “iya put, tapi Naila jahat banget sama gue!”
Putri : “kalau semisalnya Naila jahat sama kamu, kamu jangan balas kejahatan dia dengan kejahatan lagi Raf, dia kan perempuan”
Rafa : “jadi yang tadi gue lakuin di sekolah itu salah put?”
Putri : “yang mana?”
Rafa : “yang waktu gue bilang sayang sama Lo!”
Putri : “maksudnya?”
Rafa : “maksud gue, tadi gue bilang sayang sama Lo itu boongan, gue Cuma cek dia, dia sayang sama gue atau nggk, tapi... Nyatanya dia jutek-jutek aja” (Rafa sedih)
Putri : “oh iya gapapa Raf, kamu yang sabar yah” (sambil tersenyum)
     Tanpa sepengetahuan Putri dan Rafa, bahwa Naila pun ada disitu dan mendengarkan pembicaraan mereka,
Rafa : “jadi gue harus gimana!”
Putri : “kamu harus bilang sejujur-jujurnya kalau kamu itu sayang sama dia!”
Rafa : “gue janji put, gue bakalan bilang sama Naila”
     Tiba-tiba ada suara botol minum yang terinjak, dan itu adalah Naila, tiba-tiba
Rafa : “naila?..”
     Naila pun lari meninggalkan mereka, dan Rafa pun mengejar nya sampe Naila bisa berhenti untuk berlari,
Rafa : “nai”
Naila : “apa Raf? Lo mau sakitin gue lagi?” (sambil menangis)
Rafa : “nggk nai, gue cuman mau minta maaf sama Lo, karna gue udah jahat sama lo!”
Naila : “gue udah maafin kok”
Rafa : “gue juga mau bilang *kalau gue suka sama lo*” (sambil memegang tangan Naila)
Naila : “suka?”
Rafa : “iya, gue suka sama lo, gue sayang sama Lo, dan gue juga cinta sama Lo!”
Naila : “lo suka sama gue gara-gara apa sih?”
Rafa : “karna lo beda dari cewe lain nai”
Naila : “apa bedanya coba! Sama aja kan?”
Rafa : “nggk nai, Lo satu-satunya cewe yang selalu ngertiin gue, walaupun Lo suka jahat sama gue!”
     Naila pun tidak berhenti menangis, dan tiba-tiba Putri datang dan memeluk Naila,
Putri : “Naila kenapa?”
Naila : “gue gapapa kok put” (sambil melepaskan pelukannya)
Rafa : “nai Lo belum jawab pertanyaan gue!”
Naila : “Raf, kalau semisalnya gue boleh jujur, *gue juga suka sama lo*  semenjak ketemu sama Lo!”
Rafa : “terus sekarang gimana? Kamu mau kan jadi pacar aku?” (jantung Rafa bergetar)
Naila : “aku...”
Rafa : “aku apa nai”
Naila : “aku mau jadi pacar kamu” (sambil nangis)
Rafa : “beneran?”
Naila : “iya beneran” (sambil tersenyum dan memeluk Rafa)
Putri : “cie...cie.. udah ada yang pacaran nih!!” (sambil ketawa)
Naila : “ apa si.. put”
Putri : “gue seneng, liat kalian bisa ketawa kaya gini, bukan berantem.wkwkw” (sambil ketawa)
Naila : “doain hubungan kita ya put!”
Rafa : “iya put doain yah”
Putri : “iyaiya siapp. Pak bos” (sambil ketawa)

Tamat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan kata-kata "sahabat" 2018

CHORD JANGAN PERNAH BERUBAH "SYIFA HADJU"

Dari Pembulian, Cinta Seorang Sahabat pun Datang